Wednesday, November 7, 2018

Relative Strength Index

Relative Strenght Index (RSI)adalah indikator teknikal yang membandingkan momentum harga yakni antara nilai pada saat ini terhadap daya tarik losses yang terjadi. Diperkenalkan pertama kali oleh J. Welles Wilder pada tahun 1978 pada bukunya New Concepts in Technical Trading Systems. Nilai dari Rsi berada pada kisaran 0 - 100. Secara matematis RSI dituliskan sebagai berikut:

RSI = 100-(100 / (1+RS))
 
dengan RS adalah :  

RS = AG / AL

RS = Relative Strength, merupakan ratio antara dua buah XMA yang dihaluskan
AG = Average price gain pada periode yang ditentukan. Diperoleh dari total gain dibagi periode yang dipakai.
AL = Average price loss pada periode yang ditentukan. Diperoleh dari total loss dibagi periode yang dipakai.
RSI digunakan untuk mencari sinyal buy dan sell, seperti halnya indikator stochastic. Sinyal sell terjadi ketika sudah memasuki area overbought, sebaliknya sinyal buy dicari ketika RSI sudah memasuki area oversold. Area overbought dan berada di bawah 70, sedangkan konfirmasi buy adalah ketika RSI naik dari area oversold dan berada di atas 30.

 

Perbedaan Stocahastic dan RSI :
  • Stochastic didasarkan pada asumsi bahwa harga penutupan harus mendekati arah yang sama seperti tren saat ini. RSI melacak tingkat overbought dan oversold dengan mengukur kecepatan pergerakan harga.
  • Nilai RSI berkisar antara 0 sampai 100 dan diplot pada garis di bawah grafik harga. Bila nilai RSI tren di atas 70, maka dianggap overbought. Sebaliknya, dianggap oversold saat RSI dibaca di bawah 30. Stochastic oscillators diplot dalam kisaran yang terikat antara 0 dan 100. Kondisi overbought ada saat osilator berada di atas 80 dan oversold saat nilai di bawah 20. Stochastics menggunakan dua garis (dikenal dengan garis K dan D ) dan analisis crossover dapat dilakukan berdasarkan hubungan antara masing-masing. 
  • Secara umum, RSI lebih berguna di pasar tren dan stokastik lebih bermanfaat di pasar sideway atau berombak. 
  • RSI dirancang untuk mengukur kecepatan pergerakan harga, sedangkan stochastic bekerja paling baik dalam rentang perdagangan yang konsisten.

No comments:

Post a Comment